Mungkin

Mungkin,
Seharusnya aku tetap duduk manis bersama semangkuk khayal ku
Bertemankan segelas harap semu yang ia tuangkan ke dalam cawan ku

Lalu,
Mengapa kubiarkan seseorang meneguk sepenuh cawan harap ku?
Serta menikmati semangkuk hiruk pikuk khayal ku?

Aku nyaris saja kehilangan selera santap
Melihat segala hidangan menjadi tak sedap
Karena aku yakin kau yang buatnya lenyap
Hidangan ku telah kau lahap dalam sekejap

Kau telah mencuri ilusi tanpa permisi
Menukarnya dengan sesuap harap semu milikmu

Melalui,
Pesona lengkung senyum manis; bahagiamu
Binar teduh tatap kedua bola mata; tulusmu
Yang mana telah mengusir perlahan selera terdahulu
Yang ku percaya namun sesungguhnya telah berlalu

Mungkin,
Kau berniat untuk tinggal?
Atau nanti kan tinggalkan?
Diri ku tersenggal
Bersama harap yang kau tanggalkan

Tangerang, 4 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya

Masih disini, Masih ada

Bagai Angin Lalu